Pada hari Kamis, 14 Juli 2023, seorang relawan pasangan calon presiden dan wakil presiden Prabowo Subianto-Gibran Rakabuming Raka ditembak di Kabupaten Sampang, Madura. Korban bernama M. Irfan (23), warga Desa Tengkalang, Kecamatan Sampang.
Peristiwa penembakan tersebut terjadi pada pukul 21.00 WIB di Jalan Raya Sampang-Paiton, tepatnya di depan SPBU Desa Tengkalang. Irfan saat itu sedang mengendarai sepeda motor bersama dua rekannya, yaitu M. Arif (22) dan M. Zulfan (20).
Menurut keterangan saksi mata, saat itu Irfan dan dua rekannya sedang berkeliling untuk membagikan selebaran kampanye Prabowo-Gibran. Tiba-tiba, dari arah belakang muncul dua orang pria berboncengan sepeda motor. Salah satu pria tersebut mengeluarkan pistol dan menembak Irfan.
Irfan terkena tembakan di bagian punggung. Dia langsung dibawa ke Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Bangkalan. Namun, nyawanya tidak tertolong dan meninggal dunia dalam perjalanan.
Polisi yang mendapat laporan langsung melakukan penyelidikan. Pada hari Jumat, 15 Juli 2023, polisi berhasil menangkap dua pelaku penembakan, yaitu M. Faiz (25) dan M. Iqbal (23). Keduanya merupakan warga Desa Tengkalang.
Dalam pemeriksaan, Faiz dan Iqbal mengaku bahwa mereka menembak Irfan karena tersinggung dengan selebaran kampanye Prabowo-Gibran yang dibagikan oleh Irfan dan dua rekannya. Mereka merasa bahwa selebaran tersebut berisi ujaran kebencian.
Polisi menjerat Faiz dan Iqbal dengan Pasal 338 KUHP tentang Pembunuhan dengan ancaman hukuman 15 tahun penjara.
Komentar
Peristiwa penembakan relawan Prabowo-Gibran di Madura ini merupakan hal yang sangat memprihatinkan. Ini merupakan bukti bahwa politik identitas masih menjadi masalah di Indonesia.
Politik identitas adalah politik yang menggunakan identitas, seperti agama, suku, atau ras, untuk meraih kekuasaan. Politik identitas ini sering menimbulkan konflik dan kekerasan.
Pemerintah perlu mengambil langkah-langkah untuk mengatasi masalah politik identitas. Langkah-langkah tersebut antara lain:
- Meningkatkan pendidikan politik masyarakat, agar masyarakat dapat memahami pentingnya toleransi dan kerukunan.
- Memperkuat penegakan hukum, agar pelaku kekerasan yang didasari oleh politik identitas dapat dihukum.
Masyarakat juga perlu berperan aktif dalam mengatasi masalah politik identitas. Masyarakat dapat melakukan hal-hal berikut:
- Menolak segala bentuk ujaran kebencian dan diskriminasi.
- Menjaga kerukunan dan toleransi antarumat beragama, suku, dan ras.
Dengan kerja sama yang baik antara pemerintah dan masyarakat, diharapkan masalah politik identitas dapat diatasi dan Indonesia dapat menjadi negara yang lebih toleran dan damai.